Rabu, 23 April 2008

Gerbang Visit Musi 2008

Sebagai kota tertua dan merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia, palembang yang semenjak dahulu kala dikenal di seantero dunia dengan Kerajaan Sriwijaya nya dan Sebagai ibukota dari sumatera selatan, palembang mempunyai peranan penting sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, pariwisata dan industri dimana untuk menuju palembang dapat dijangkau melalui Udara, Darat dan Laut.

Di sector udara palembang sudah mempunyai bandara yang bertaraf international yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport yang juga melayani penerbangan internasional antara Palembang – Singapura dan Palembang – Kuala Lumpur yang dapat menggunakan pesawat Slik Air dan Air Asia. Sebagai salah satu gerbang masuk ke Kota Palembang bandara ini juga mempunyai peranan penting sebagai salah satu fasilitas pendukung Visit Musi 2008 dimana setiap harinya ribuan orang hilir mudik masuk ataupun keluar kota palembang dengan berbagai kepentingan masing – masing. Salah satu fasilitas gratis yang ada di setiap bandara adalah Trolley dimana setiap orang yang akan naik ataupun turun dari pesawat yang membawa barang berlebihan atupun oleh – oleh pasti sangat membutuhkan benda yang satu ini untuk meringankan beban bawaan mereka. Berbeda dengan bandara – bandara lainnya di bandara sultan mahmud ini saya melihat semua trolley gratis itu dikuasai oleh Trolley Man dimana kita harus merogoh kocek yang lumayan untuk menggunakan fasilitas yang disediakan cuma – Cuma ini. Seperti yang saya alami dan teman saya ketika itu saya melakukan perjalanan dari Jakarta – Palembang dalam rangka urusan kerjaan dimana kita membawa 1 tas dokumen tender, brosur - brosur, 2 tas barang- barang pribadi kita masing - masing dan keperluan lainnya, ketika turun dari pesawat dan kita menunggu barang – barang keluar dari bagasi temen saya memutuskan untuk mengambil trolley tak lama berselang di kembali dengan tangan kosong dan berkata “ Cher, Trolley nya habis tuh!!!” saya bilang ke dia “Trolley nya ga abis, tuh semuanya di pegang ma trolley man”…. Saya sempat berfikir ga semua orang yang melakukan perjalanan wisata ataupun perjalanan bisnis itu membawa uang yang banyak, seperti yang dilakukan turis – turis asing mereka rela jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh, menginap di penginapan yang murah, hidup dan makan seadanya agar duit yang dia bawa cukup untuk dia berwisata dan keliling dunia….

Mari Kita Sukseskan Visit Musi 2008 Dengan Merawat dan Menjaga

Fasilitas – Fasilitas Yang Ada.

3 Bulan Setelah Launching Visit Musi 2008

Sudah 3 bulan lebih genderang Visit Musi 2008 ditabuh tapi sampai detik ini pun saya sebagai rakyat Sumatera Selatan belum pernah mendengar ataupun melihat secara langsung yang mana seh kegiatan dari Program Visit Musi itu sendiri sedangkan jika kita melongok ke Departemen Kebudayaan & Pariwisata Sumatera Selatan, Hotel – Hotel dan Agen – Agen Perjalanan wisata khususnya yang berada di kota Palembang, disitu kita bisa dapatkan brosur - brosur yang berisikan Program dan Agenda dari Visit Musi itu sendiri, tapi kenyataan di lapangan???

Seperti tulisan yang saya baca di salah satu harian ibukota, Edisi (maaf saya lupa. red) yang berjudul (kalo nggak salah. red) “Ketika Musi Jadi Objek Wisata” disitu dituliskan kurang nya perhatian dan perawatan Objek – objek wisata yang ada di Sumatera Selatan Khusus nya Kota Palembang dan tidak adanya kesiapan dari Customer Service / Bagian Pemasaran di Departemen yang menaungi Visit Musi itu sendiri. Untuk membuktikan saya mencoba menelpon ke Departemen yang mengurusi kebudayaan dan pariwisata di sumsel ini saya yang berpura – pura sebagai wisatawan yang akan berkunjung ke kota Palembang dalam waktu dekat ini dan membutuhkan informasi seputar Visit Musi 2008, setelah saya baca di Brosur tertera nomor 0711 – 311345 dan saya coba hubungi dari nomor ponsel saya setelah diangkat saya sedikit bertanya kepada orang tersebut eh dia langsung menjawab saya harus menghubungi nomor 0711 – 358450 yang tidak tertera di Brosur Visit Musi 2008 yang saya dapatkan di salah satu hotel yang ada di kota palembang, akhirnya saya hubungi nomor tersebut berharap mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tapi apa yang saya dapat bukannya sebuah informasi melainkan KEKECEWAAN, masa saya bertanya kepada orang tersebut seputar Kampung Kapitan eh dia malah balik nanya ke temannya jadi saya harus menuggu lama. Akhirnya saya memutuskan untuk mengorek – ngorek orang tersebut, saya bertanya ke orang tersebut “Anda bekerja di Departement ini sebagai apa?” dia menjawab “Saya disini Bekerja di Bagian TU (Tata Usaha. Red) mas, klo mas butuh informasi ke bagian Pemasaran aja.” Saya bertanya lagi “Saya bisa minta nomornya?” dia menjawab lagi “Di nomor ini (0711 – 358450) mas” lha saya makin bingung kemana orang bagian pemasarannya kok bisa orang TU yang ngangkat???? Pertanyaan terakhir “saya bisa disambungkan dengan orang pemasarannya?” jawaban terakhir “kalo mas mau menunggu orangnya saya panggilin dulu!! (dengan nada kesal dan jutek)” setelah itu saya memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan tersebut dalam hati saya berkata :

“GILAAA, GIMANA VISIT MUSI 2008 BISA SUKSES DAN WISATAWAN – WISATAWAN ASING MAUPUN LOKAL AKAN BERDATANGAN KALO ORANG – ORANG (Departemen Kebudayaan & Pariwisata) YANG MENGURUSI PROGRAM TERSEBUT TIDAK ADANYA SERVICE YANG MEMUASKAN, PERSIAPAN YANG MATANG DAN PRODUCT KNOWLEDGE DALAM MEMBERIKAN INFORMASI!!!!”.

Disamping tidak adanya perhatian dan perawatan objek - objek wisata itu sendiri dan tidak adanya persiapan/product knowledge dari pemerintah yang menaungi program tersebut, dari segi FAKTOR KEAMANAN pun sangat minim. Kita review pada saat launching Visit Musi yang gegap gempita yang dihadiri artis ibukota layaknya konser musik, tak jauh dari lokasi acara tepatnya di Pasar 16 Ilir terjadilah kasus penodongan yang memakan korban, diketahui korbannya seorang siswa SMU dan pada saat itu juga si korban meregang nyawa dan akhirnya tewas di tempat karena di TUJAH (tusuk.red) oleh si pelaku dan Seperti yang saya alami sendiri tepatnya bulan November 2007 yang lalu, pada saat itu saya menjadi seorang guide untuk seorang yang berkebangsaan CHINA yang bernama Mr. Lin Zengtian, setelah capek berkeliling kota palembang sambil menikmati keindahan malam kota ini akhirnya saya memutuskan untuk parkir di pelataran BENTENG KUTO BESAK, dengan semangatnya dia turun dari mobil sambil memegang kamera Nikon nya untuk mengabadikan Jembatan Ampera setelah beberapa saat dia mengambil gambar ada beberapa orang pemuda yang berpakaian dan dandanan layaknya seorang preman dari kejauhan mulai mendekati kami sepertinya akan melakukan tindak kejahatan terhadap kami setelah melihat gelagat yang tidak baik saya memutuskan untuk mengajak Mr itu kembali ke hotel demi keamanan dan kenyamanan dia. Jadi bagi Pemerintah Provinsi khususnya pemerintah kota palembang, Jajaran Kepolisian dan Instansi – Instansi yang terkait jikalau Visit Musi ini ingin berjalan lancar dan sukses seperti yang kita inginkan semua atau kota palembang ini dilirik Investor Asing untuk menanamkan modalnya, tolong perhatikan tingkat keamanan kota palembang kita tercinta ini, seantero Indonesia ini semua orang sudah pada tau kalo palembang ini merupakan kota dengan Tingkat Kriminal yang tinggi ciptakanlah rasa yang aman dan nyaman di kota ini, saya yang sedari kecil lahir dan besar dikota ini pun merasa tidak aman dan nyaman dengan adanya pelaku tindak kejahatan yang bebas berkeliaran dimana – mana dikota ini apalagi wisatawan asing maupun lokal yang akan melakukan perjalanan bisnis atau sekedar berpariwisata..

Jadi bagi wisatawan – wisatawan lokal maupun asing yang ingin bertandang ke Sumatera Selatan khususnya ke kota Palembang bersiap - siaplah menerima kejutan – kejutan yang tak terduga dan tak diinginkan….. !!!